BELAJAR BERPIKIR KRITIS DAN MENYENANGKAN MELALUI MEDIA VIDEO
BELAJAR BERPIKIR KRITIS DAN MENYENANGKAN MELALUI MEDIA VIDEO
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus
dan respn. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
perubahan perilakunya. Jadi belajar adalah perubahan yang relatif permanen
dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan
yang diperkuat. Berpikir kritis adalah konsep untuk merespon sebuah pemikiran
atau teorema yang kita terima. Respon tersebut melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi
secara sistematis. Sedang berpikir menyenangkan berhubungan dengan berpikir
positif, dimana seseorang berpikir sisi baik dari seuatu yang dilihat atau
dihadapi. Belajar berpikir kritis dan menyenangkan merupakan perubahan perilaku
seseorang akibat dari kemampuannya mengevaluasi secara sistematis dan kemampuan
melihat sisi baik terhadap suatu konsep.
Media adalah suatu alat perantara atau pengantar yang
berfungsi untuk menyalurkan pesan atau informasi dari suatu sumber kepada
penerima pesan. Pengertian video secara umum adalah rekaman gambar visual
bergerak yang dibuat digital atau pada kaset. Secara sederhana Media Video
adalah suatu alat pengantar yang menyalurkan pesan atau informasi melalui
rekaman gambar visual bergerak yang dibuat secara digital atau pada kaset.
Media video merupakan media pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan pesan,
siswa lebih memiliki pemahaman yang lebih baik. Siswa mampu mencapai ranah
kognitif, afektif, psikomotorik dan kemampuan interpersonal. Dalam ranah
kognitif, siswa belajar tentang suatu konsep dalam video tersebut melalui
pengamatan terhadap isi video. Untuk ranah afektif nampak dalam pemunculan
emosi siswa saat menonton video, seperti rasa senang,tertawa, marah, sedih,
terbawa dalam suasana apa yang dilihatnya. Semua ini mempengaruhi pemahaman
dari materi tersebut. Ranah psikomotorik dapat dilihat dari kemampuan siswa
mengungkapkan pendapat. Kemampuan interpersonal dapat diwujudkan dengan
kemampuan mendiskusikan hasil kerjanya.
Masa Pandemi Covid-19 sejak bulan Maret hingga kini membuat
anak harus tinggal di rumah. Belajar secara daring dapat membuat anak merasa
jenuh, bosan dan anak seusia mereka tentunya ingin bertemu teman sebayanya.
Bahkan kadang kejenuhan tersebut dapat menimbulkan stres bagi anak-anak. Apalagi
setiap hari mereka harus menghadapi tugas-tugas dan belajar. Kemandirian siswa
lebih dituntut daripada sebelumya. Tekanan-tekanan seperti ini tanpa disadari
sangat berdampak pada anak usia sekolah. Mereka cenderung menghabiskan waktu
untuk mengerjakan sesuatu yang dianggapnya menyenangkan tanpa harus berpikir
berat. Tidak sedikit siswa saat jam daring justru main game. Mengapa main game
bisa berjam-jam tanpa lelah? Tentu saja sifat game menyenangkan, sehingga main
game dapat mengurangi kebosanan mereka. Permainan game juga ada visualisasi
yang bergerak sehingga tanpa sadar menimbulkan kesenangan dan tantangan
tersendiri. Sebagian siswa yang malas mengikuti pembelajaran daring juga merasa
bingung, sulit mengerti materi yang disampaikan. Siswa lebih memilih
pembelajaran luring, tatap muka langsung. Keluhan-keluhan siswa yang lain yaitu
pusing karena harus menghadapi handphone atau laptop untuk waktu yang lama,
lebih boros dalam penggunaan kuota.
Pembelajaran daring maupun luring sebenarnya mempunyai tuntutan
yang sama, yaitu bagaimana pembelajaran yang disampaikan itu dapat diterima
siswa dengan baik. Hal ini tidak lepas dari metode pembelajaran yang dipilih.
Guru harus dapat memilih metode yang tepat sehingga pembelajaran yang terjadi
dapat berlangsung secara efektif. Metode pembelajaran STEAM,diharapkan yang
dapat mengajak siswa lebih berpikir kritis, mencari solusi, maupun kreatifitas
sehingga mampu mengembangkan 5C yaitu Creativity, Collaboration, Communication,
Critical Thinking dan Character. Melalui metode yang berbasis teknologi, siswa
belajar berpikir kritis, siswa lebih berani mengungkapkan pendapat. Selain
metode yang tepat, juga media yang tepat sangat diperlukan dalam pembelajaran.
Video pembelajaran merupakan salah satu media yang berbasis teknologi, di
dalamnya ada unsur animasi. Animasi ini dapat sebagai alat bantu penjelasan
dalam memahami suatu konsep. Video pembelajaran dapat menumbuhkan minat belajar
siswa, siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Mendengarkan
penjelasan saja dapat menimbulkan kebosanan , keterpaksaan untuk mendengarkan
padahal pikirannya tidak fokus pada penjelasan tersebut. Rasa bosan yang muncul
membuat siswa menjadi tidak konsentrasi terhadap materi yang disampaikan.
Akibatnya siswa tidak memahami apapun yang didengarnya. Dengan video pembelajaran minat belajar siswa ditumbuhkan,
pada dasarnya siswa perlu media untuk bisa memahami materi. Minat belajar
nampak dari perhatian siswa tertuju pada video yang dilihat dan diperhatikannya
dengan baik. Saat siswa memperhatikan video. Siswa diajak berpikir kritis
terhadap hal dalam video tersebut. Dalam berpikir kritis, siswa dapat berpikir
dengan bertanya pada diri sendiri misalnya
mengapa dia melakukan itu, bagaimana kalau hal itu tidak dilakukan, apa
yang akan terjadi kemudian, apa makna dari apa yang dilihatnya, apa solusi dari
masalah yang muncul, dan sebagainya. Dengan siswa bertanya-tanya seperti itu
mendorong siswa berpikir kritis, tidak sekedar menerima informasi dari guru
begitu saja. Saat proses berpikir kritis terjadi tentu saja dalam situasi yang
menyenangkan. Seseorang yang dalam kondisi bosan, jengkel tentu tidak akan
mampu berpikir kritis, justru pikiran seseorang bisa kosong, tidak tahu
bagaimana seharusnya bersikap atau bertindak. Melalui video pembelajaran daya
nalar siswa lebih terfokus. Daya nalar ini menuntut siswa tidak hanya sekedar
tahu sesuatu hal tetapi juga mendorong siswa menilai apa yang dilihatnya.
Kemampuan menilai berarti siswa mencoba menganalisa sesuatu yang dilihat dari
berbagai aspek. Menganalisa merupakan tingkat berpikir yang lebih tinggi dari
pemahaman dan menunjukkan level HOTS atau tingkat berpikir tinggi. Kecakapan
abad 21 menuntut seorang guru mampu mendorong siswa hingga level HOTS. Manfaat
yang lain dari video pembelajaran siswa menjadi aktif dan termotivasi untuk
memahami suatu hal. Saat siswa mengamat video pembelajaran, siswa harus
memperhatikan poin-poin penting dari video yang dilihatnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru, untuk lebih mengarahkan poin-poin
yang harus diamati. Siswa menganalisan dan akhirnya dapat membuat kesimpulan
jawaban yang tepat menurut pendapatnya. Bila sekali melihat video belum mampu
memahami isi atau pesan dalam video, siswa dapat mengulang melihat lagi video
tersebut. Motivasi untuk mempelajari lebih jauh semakin jelas terlihat.
Kemampuan siswa dalam menganalisa dan menyimpulkan apa yang dilihat telah
membuat siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pesan yang
disampaikan lebih mudah diingat. Siswa menemukan jawaban-jawaban dari
pertanyaaan-pertanyaan yang ada. Siswa juga akhirnya belajar menemukan solusi
atau pemecahan masalah yang dihadapinya.
Marilah sebagai pendidik, guru perlu meningkatkan diri
dalam penggunaan media yang berbasis teknologi. Media pendidikan seperti video
pembelajaran merupakan sarana mentransfer ilmu kepada siswa dengan mendorong
siswa berpikir kritis dan menyenangkan. Kemampuan menemukan jawaban bagi
pertanyaan-pertanyaan yang ada secara mandiri akan lebih mudah diingat dan
lebih awet dalam ingatan atau memori siswa. Pesan yang disampaikan terserap
lebih maksimal. Belajar dengan situasi yang menyenangkan lebih memungkinkan
siswa membuka diri dan siap untuk belajar. Pengertian belajar yang pada
hakekatnya perubahan perilaku, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang
tidak tahu menjadi tahu. Dengan siswa mampu menganalisa suatu hal dan
menyimpulkan solusi yang seharusnya, siswa dapat dikatakan belajar. Disamping
kelebihan media video tentu ada kekurangan yang bisa terjadi seperti ada
tidaknya fasilitas penunjang seperti LCD bila di kelas, namun kita bisa melihat
banyak manfaat yang kita dapatkan sehingga kita dapat menggunakan media video
sebagat alat mendorong siswa agar berpikir kritis dan menyenangkan dalam
memahami suatu konsep.
By : Dra. Inawati
Peran Teknologi Terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING & LURING menjadi Semakin Menyenangkan
Komentar
Posting Komentar